Filosofi dan Sejarah Sandal Kelom Geulis di Nusantara
10 Produk Terbaik | Harga |
---|---|
Sandal Jepit Dari Kayu | Rp. 150.000 |
Wedges Kayu Tali Pita Blaster | Rp. 185.000 |
wedges Kelom Geulis | Rp. 165.000 |
Wedges Dari kayu | Rp. 165.000 |
Sandal Selop Wanita 2020 | Rp. 225.000 |
Sandal Flat Wanita Terbaru 2020 | Rp. 185.000 |
Sandal Wedges Bening Polos | Rp. 245.000 |
Simple High Heels | Rp. 290.000 |
Sandal Wanita Heels Cream Glossy & Hitam | Rp. 285.000 |
flat sandals and shoes | Rp. 190.000 |
Tasikmalaya merupakan sebuah kota di Jawa Barat yang memang dikenal sebagai daerah penghasil kerajinan tradisional yang unik di Nusantara.
Salah satu kerajinan yang hingga kini masih eksis disana ialah kelum geulis.
Kelum Geulis adalah sandal tradisional yang terbuat dari kayu dan biasa digunakan oleh para wanita jaman dulu untuk menunjang penampilan mereka agar terlihat lebih anggun dan mempesona.
Seiring berjalannya waktu, kini keberadaan sandal kelom geulis ini mulai tenggelam karena hadirnya sandal-sandal modern yang terbuat dari plastik dan kulit imitasi (sintetis).
Filosofi Makna Kelom Geulis

Penamaaan Kelom Geulis ini berasal dari kata “kelompen” yang berarti “Kayu” dalam Bahasa Belanda. Sementara, kata “Geulis” bermakna “cantik” dalam Bahasa Sunda.
Jadi, itu bisa diartikan sebagai sandal yang terbuat dari kayu dan memiliki tampilan yang cantik.

Sandal ini dikatakan cantik karena dibuat dengan hiasan cat warna-warni dan motif-motif yang unik sehingga siapapun yang memakainya akan nampak terlihat lebih cantik, anggun, dan mempesona.
Sejarah Kelom Geulis

Menurut sejarahnya, kerajinan sandal kelom geulis ini muncul di Nusantara pada tahun 1940-1950.
Dimana pada saat itu, ada seorang warga Gobras yang bernama Pohar (juga disebut dengan nama Ohir dalam versi lain). Ia bekerja sebagai buruh di sebuah tempat pembuatan sandal di Bandung.
Suatu ketika, ia dan 3 temannya di Gobras (Suryo, Ujer, dan Acep Umar) berembug dan mendapatkan ide untuk membuat sandal mentah dari bahan Kayu (kelom geulis mentah).

Rencana dari keempat orang tersebut berhasil, kelom geulis mentah atau juga disebut bodasan ini terbuat dengan tampilan polos dan tanpa ukiran.
Pembuatan satu kelom geulis mentah yang sudah siap pakai ini cukup sulit karena keterbatasan ilmu.
Awal Pembuatan Kelom Geulis Dengan Hiasan Motif

Keempat orang ini memutuskan membawa produk mereka ke Bandung untuk dijual dan ternyata diminati pasar saat itu.
Selanjutnya, mereka mulai mendapatkan pesanan kelom geulis mentah dengan model terbaru yaitu dengan hiasan ukiran pada kelom bawahnya.
Pesanan model baru ini sungguh memotivasi mereka untuk lebih kreatif. Ukiran awal dibuat dengan motif bunga yang terinspirasi dari lingkungan sekitar.
Hasil ide dari penciptaan motif ini ternyata sungguh laris dan diminati oleh pasar. Hal ini tentunya membuat pemasaran yang awal terbatas dari Bandung, merambah hingga Jakarta.

Melihat keberhasilan keempat orang ini sebagai pengrajin kelom geulis, membuat para warga setempat tertarik untuk menjadi pengerajin Kelom Geulis juga.
Hingga akhirnya kerajinan kelom geulis ini menjadi mata pencaharian utama dari warga Gobras. Kelom Geulis yang dibuat saat itu mempunyai motif ukir dan ada juga yang polos.
Karena munculnya sandal buatan pabrik di Nusantara pada tahun 1970-an, hal ini membuat keberadaan kelom geulis di pasaran tersisihkan.